Yuk Cari Tahu Gejala dari Silent Reflux pada Lambung!

POTRET BERITA —Laryngopharyngeal reflux (LPR) adalah suatu kondisi saat asam lambung naik ke kerongkongan dan masuk ke bagian belakang tenggorokan (faring) atau kotak suara (laring). Asam lambung ini bahkan bisa naik ke bagian belakang saluran napas hidung.
LPR ini bisa terjadi karena sfingter (katup) yang ada pada organ kerongkongan melemah atau rusak, dan akhirnya tidak menutup sempurna.
Gejala dari LPR sendiri hampir mirip seperti gejala penyakit GERD, namun gejala ini cenderung tidak menyebabkan rasa mulas. Oleh sebab itu, kondisi ini disebut juga silent reflux.
Gejala silent reflux
Dilansir dari Medical News Today, LPR disebut silent reflux sebab tidak selalu memicu gejala acid reflux yang biasa.
Akan tetapi silent reflux bisa menyebabkan suara serak, sering membersihkan tenggorokan, dan batuk.
Kondisi seperti ini akan berkembang saat asam lambung bergerak kembali melalui pipa makanan dan mencapai bagian belakang tenggorokan.
Gejala pada orang dewasa
Gejala silent reflux yang paling umum pada orang dewasa biasanya seperti:
- merasa seperti ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan
- suara serak
- sering membersihkan tenggorokan
- batuk
- rasa pahit di belakang tenggorokan
- kesulitan menelan
- pembengkakan dan iritasi pita suara
- sensasi post-nasal drip
- sulit bernapas
Gejala pada anak-anak dan bayi
Sementara itu, gejala silent reflux pada bayi dan anak-anak meliputi:
- batuk
- muntah
- gagal tumbuh dan bertambah berat badan
- asma
- sakit tenggorokan
- suara serak
- pernapasan berisik
- infeksi telinga
- kesulitan makan
- membiru
- aspirasi, atau menghirup makanan dan partikel lain ke dalam paru-paru
Silent reflux yang terjadi pada bayi umumnya adalah muntah. Namun, adanya masalah dengan pernapasan dan makan bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius.
Karenanya,dokter harus menyelidiki gejala-gejala ini, sebab anak-anak yang mengalami silent reflux tidak akan selalu muntah.
Saat ini para peneliti pun sedang mendalami adany hubungan antara silent reflux pada anak-anak, infeksi telinga berulang dan sinusitis.
Beberapa gejala, seperti muntah yang mengandung darah, bisa jadi satu indikasi adanya masalah kesehatan yang lainnya.
Penyebab silent reflux
Healthline melansir, ketika seseorang sedang makan, makanan akan mengalir dari mulut, turun ke kerongkongan, dan masuk ke perut.
Lalu, sistem pencernaan akan mulai memproses untuk memecah makanan, mengekstrak nutrisi, dan menghasilkan limbah.
Akan tetapi, kadang asam lambung bisa keluar kembali ke kerongkongan. Namun, tubuh sudah dirancang untuk mencegah hal ini. Di mana cincin elastis (sfingter) yang ada di sekitar bagian bawah dan atas kerongkongan menyusut dan menjaga isi perut dari refluks ke kerongkongan dan tenggorokan.
Cara mencegah silent reflux
Hal penting dalam mengatasi refluks laringofaring adalah dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjauhi faktor risikonya. Hal tersebut antara lain:
- menghindari makanan yang menyebabkan refluks dan membuat buku harian makanan untuk mengidentifikasi pemicunya.
- menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan
- berhenti merokok
- mengurangi jumlah konsumsi alkohol
- makan makanan atau camilan terakhir minimal tiga jam sebelum tidur
- tidur dengan kepala sedikit ditinggikan