Cari Tahu Efek Samping Vaksin Covid-19 Zifivax dari China

POTRET BERITA — Izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 Zifivax asal China sudah dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) .

Zifivax sendiri menjadi vaksin virus corona (Covid-19) kesepuluh yang sudah diberikan izin penggunaan darurat di Indonesia.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, pada hari ini BPOM menginformasikan telah memberikan persetujuan terhadap satu produk vaksin covid-19 yang baru, dengan nama dagangnya Zivifax.

“Produk vaksin ini dikembangkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dan dikembangkan di Indonesia bekerjasama dengan PT JBio,” kata Penny, Kamis (7/10).

Lalu, apa efek samping vaksin Zifivax?

Tidak hanya itu, Penny juga menjelaskan, sejauh ini vaksin Zivifax hanya diberikan pada warga berusia 18 tahun ke atas. Vaksin ini akan diberikan secara injeksi intramuskular dengan dosis 0,5 mL untuk tiga kali penyuntikan dalam rentang waktu sebulan.

Penny menjelaskan, jika vaksin Zivifax ini termasuk dalam kelompok yang vaksin cocok untuk negara tropis, yaitu pada suhu 2°C hingga 8°C.

Kemudian, tidak ada efek samping berat yang akan dirasakan setelah pemberian vaksin Zifivax ini.

“Efek samping sistemik paling sering sakit kepala, kelelahan, demam, saya kira itu adalah yang biasa terjadi dengan tingkat keparahan grade satu dan dua,” terang Penny.

Pengembangan Vaksin Zifivax

Vaksin Zifivax ini dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical. Zifivax sendiri memakai sebagian dari komponen virus untuk memicu respons imun dalam tubuh sehingga dapat menciptakan kekebalan.

Peneliti uji klinis vaksin Zifivax, Rodman Tarigan sebelumnya mengatakan, penyuntikan vaksin ini dilakukan sebanyak tiga kali dalam interval satu bulan sekali. Penyuntikan juga boleh dilakukan dalam dua kali, tetapi tingkat proteksi kurang maksimal.

Kemudian untuk efiensi vaksin ini berada di angka 81,71 persen dihitung sepekan pasca mendapat vaksinasi lengkap. Lalu efikasinya mencapai 81,4 persen bila dihitung sejak 14 hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap tiga dosis.

Sementara itu, berdasarkan sub grup analisis populasi dewasa 18-59 tahun efiensinya sebesar 81,5 persen, sedangkan untuk populasi lansia di atas 60 tahun ke atas sebesar 87,6 persen.

Menurut data lapangan yang ditemukan, efek samping vaksin Zifivax di antaranya, nyeri pada tempat suntikan, demam, dan nyeri kepala.

Sebagai informasi, Zifivax adalah vaksin Covid-19 kesepuluh yang mendapat izin darurat penggunaan di Indoensia dari BPOM.

Lalu untuk vaksin yang sudah digunakan sejauh ini antara lain Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Sinoparm, Moderna, Sputnik V, Janssen, Convidecia, dan vaksin Covid-19 Bio Farma.