Yuk Kenali Apa Sih Stroke Haba, dan Cara Penanganannya!
POTRET BERITA — Stroke haba atau dikenal dengan stroke matahari adalah salah satu kondisi kesehatan yang sering dialami jamaah haji di Tanah Suci. Lalu, apa itu stroke haba?
Pada tahun ini, jamaah haji dihadapkan dengan kondisi cuaca di Arab Saudi yang luar biasa. Di mana suhu di Tanah Suci mencapai lebih dari 40 derajat celcius.
Tentunya, cuaca panas ekstrem ini berpotensi menyebabkan banyak jemaah haji terserang stroke haba atau yang dikenal dengan heat stroke.
Mengutip laman Kemenag, para jemaah haji, terlebih lansia diimbau untuk mempersiapkan kondisi serta menjaga kesehatan supaya terhindar dari heat stroke.
“Sebab, gejala heat stroke jika tidak segera ditindaklanjuti dapat berdampak buruk pada kesehatan jemaah,” ujar Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, Dokter Leksmana.
Apa itu stroke haba?
Sebenarnya, stroke haba dapat dihindari dengan beberapa cara. Akan tetapi, sebelumnya penting untuk tahu apa itu stroke haba serta gejalanya yang sering dialami jamaah haji.
Dilansir daro berbagai sumber, stroke haba merupakan sebuah kondisi gangguan kesehatan yang bisa terjadi saat tubuh tidak lagi bisa mengontrol suhu tubuh.
Pada kondisi ini, suhu tubuh akan naik dengan cepat, dan tubuh akan kehilangan kemampuannya untuk menurunkan suhunya. Suhu badan pun menjadi sangat tinggi, bahkan hingga lebih dari 40 derajat celcius.
Jamaah haji yang terkena stroke haba harus mendapat penanganan dengan baik. Sebab, bila tidak segera mendapatkan penanganan, kondisi ini bisa menyebabkan cacat permanen hingga kematian.
Biasanya, sbelum stroke haba menyerang seseorang akan mengalami heat exhaustion terlebih dulu.
Berikut ini beberapa tanda-tanda seseorang terserang stroke haba:
- Sakit kepala
- Hilang fokus
- Lidah menjadi bengkak
- Suhu tubuh melebihi 39 derajat celcius
- Denyut nadi lebih cepat
- Kulit kering dan kemerahan
- Badan lesu dan kerap pingsan
- Tekanan darah rendah
- Mual
Cara mencegah stroke haba
Berikut ini ada beberapa cara untuk mencegah stroke haba yang sering kali dialami jamaah haji.
- Perbanyak minum air putih, tanpa harus menunggu haus. Minumlah tiga hingga 4 liter air per hari.
- Untuk mengurangi panas di kulit, semprot wajah dengan air bersih.
- Menggunakan payung, topi, kacamata hitam, pelembap kulit, sunscreen, dan masker selama kegiatan berhaji di luar penginapan.
- Memakai baju longgar dan nyaman untuk mencegah naiknya suhu tubuh.
- Istirahat yang cukup.