Belanja Aplikasi di 2020 Catatkan Angka Rp 1.575 Triliun

Potret Berita — Di tahun 2020 menjadi tahun paling menguntungkan untuk aplikasi seluler kategori non game. Secara global, konsumen telah menghabiskan lebih dari 111 miliar dolar AS atau Rp 1.575 triliun.

Berdasarkan laporan Sensor Tower, Senin (11/1/2021), angka tersebut melonjak 30,2 persen dari tahun 2019, di mana pendapatan aplikasi mencapai 85,2 miliar dolar AS atau Rp 1.210 triliun.

Kenaikan ini diprediksi karena adanya pandemi Covid-19, di mana masyarakat dunia ramai-ramai menghabiskan waktunya di perangkat seluler mereka untuk pendidikan, pekerjaan, maupun hiburan.

Apple App Store menjadi market aplikasi dengan pendapatan tertinggi pesaingnya, Google Play Store.

Ilustrasi App Store, toko aplikasi Apple (Shutterstock).

Platform tersebut mencatat jumlah belanja aplikasi sebanyak 72,3 miliar dolar AS atau Rp 1.027 triliun, naik 30,3 persen dari 55,5 miliar di 2019.

Sedangkan untuk Google Play Store mencatatkan belanja aplikasi mencapai 38,6 miliar dolar AS atau Rp 548 triliun. Angka ini naik 30 persen dari 29,7 miliar di tahun 2019.

Aplikasi kategori hiburan paling banyak mendapatkan pemasukan di App Store dengan angka 5,3 miliar dolar AS atau Rp 75,3 triliun.

Sementara di Google Play, aplikasi sosial menjadi kategori berpenghasilan tertinggi dengan pendapatan 1,2 miliar dolar AS atau Rp 17 triliun.

TikTok dinobatkan sebagai aplikasi terlaris selama 2020 di dunia melalui platform App Store dan Douyin (market aplikasi dari China).

Aplikasi video pendek ini tumbuh 600 persen dari tahun lalu dengan angka 1,2 miliar dolar AS atau Rp 17 triliun.

Sedangkan untuk perangkat Android melalui Google Play Store ditempati aplikasi Google One dengan 444 juta dolar AS atau Rp 6,3 triliun, naik 41,9 persen dari 2019.